Rabu, 25 November 2015

Tugas Rencana Hidup Kedepan, Tugas Pengantar Komputer & TI 1A



 
1.  Menjadi BUSINESS WOMAN yang sukses
2.   Menjadi PENGUSAHA SUKSES
3.   Naik Haji bersama keluarga



4.  berkeliling dunia bersama keluarga besar
5. Menikah di usia 26 tahun dengan pria yang menerima saya apa adanya dan menafkahi lahir dan batin, dan dikarunia 2 atau 3 orang anak.


INILAH SKEMA RENCANA HIDUP SAYA KEDEPAN: 

Umur
Rencana hidup saya kedepan
18 tahun
Melanjutkan ke jenjang perkuliahan di Universitas Gunadarma jurusan Akuntansi
21 tahun
Target lulus kuliah dan mendapatkan gelar S1
22 tahun
Bekerja di Perusahaan Internasional
23 tahun
Bekerja sambil membuka usaha makanan tradisional indonesia
26 tahun
Menikah dengan suami yang sholeh dan menerima saya apa adanya dan dikaruniai 3 buah hati
30 tahun
Jika usaha makanan saya dinikmati banyak orang, saya akan membuka usaha makanan saya ke international seperti: eropa, amerika,asia dll. amien
31 tahun
Memberangkatkan orang tua ke tanah suci bersama-sama beserta keluarga besar kemudian berkeliling dunia. amien
35 tahun
Pengusaha sukses yang rendah hati , tidak sombong serta menjadi  menjadi orang tersukses se-indonesia. amien
40 tahun
Terus mengembangkan usaha restoran makanan dan mengembangkan ide-ide kreatif.
45 tahun
Beli rumah di New York, jerman, perancis, belanda dll.
46 tahun
Mengkuliahkan anak di luar negeri
50 tahun
Memberikan pelatihan skill yang layak untuk pengangguran dalam usaha siap kerja agar angka kemiskinan di Indonesia berkurang.
55 tahun
Mempunyai cucu dan tetap menjalankan bisnis usaha restoran bersama anak.
60 tahun
Hidup bahagia bersama keluarga beserta cucu.
70 tahun
Tetap menjalankan usaha keluarga
80 tahun
Tetap menjalankan usaha
85 tahun dan seterusnya
Menikmati masa tua bersama anak dan cucu.

Untuk mewujudkan cita-cita saya itu saya perlu:
1.    Jaga dan tumbuhkan cita-cita saya dengan cara tidak merasa puas setelah saya mendapatkan sedikit kenikmatan, namun tetap menjaga dan mengembangkan apa yang telah saya dapatkan
2.  Kembangkan kepribadian saya untuk menjadi yang lebih baik lagi, orang yang sukses adalah orang yang mau dan berusaha untuk menjaga kepribadian yang baik, dan mau untuk mengembangkannya sampai dirinya benar-benar telah mampu untuk mewujudkan cita-citanya
3.  Berfikir maju. Banyak orang yang merasa bahwa dirinya adalah yang terbaik diantara yang lain, perspektif semacam itu harus dihilangkan. Kuatkan keyakinan saya dan selalu berhati-hati
4.  Kembangkan kemampuan yang telah saya miliki sampai saya benar benar tidak kuat untuk mengembangkannya
5.  Tingkatkan ilmu pengetahuan yang saya kuasai. Ilmu pengetahuan sangat penting dalam proses untuk menggapai cita-cita, maka dari itu tingkatkan ilmu pengetahuan saya agar cita-cita yang saya inginkan bisa terwujud
6.  Sukai cita-cita yang akan saya raih. Dengan begitu, saya akan meraih kebahagian dan cita-cita yang saya impikan
7.  Tidak menyerah dan selalu mencoba
8.  Menatap kedepan untuk lebih baik dan menjadikan sejarah serta kegagalan sebagai pelajaran untuk menuju kesuksesan
9.  Berdo’a

Staffsite Gunadarma:  isramrasal.staff.gunadarma.ac.id



Sabtu, 21 November 2015

TUGAS IBD TENTANG SISTEM MATA PENCAHARIAN SUKU TORAJA



SISTEM EKONOMI DAN SISTEM MATA PENCAHARIAN SUKU TORAJA



Disusun oleh : Aliya Dimarizkya
Kelas: 1EB26 Akuntansi
NPM : 20215559
Universitas Gunadarma








DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................ i
DAFTAR ISI............................................................................................................. ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................3
1.2 Perumusan Masalah ......................................................................3
1.3 Tujuan ...........................................................................................3
1.4 Sistematika Penulisan ....................................................................3
BAB II SISTEM EKONOMI  SUKU TORAJA
2.1 Sistem Ekonomi  Suku Toraja...........................................................4
 BAB III  SISTEM MATA PENCAHARIAN SUKU TORAJA
3.1 Sistem Mata Pencaharian Suku Toraja..............................................5 
BAB IV  SIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA................................................................................7


  












BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

            Sistem mata pencaharian serta peralatan dan perlengkapan hidup manusia merupakan wujud kebudayaan yang mempengaruhi kehidupan. Untuk menunjang kehidupan setiap masyarakat pasti memiliki mata pencaharian utama, sehingga terdapat kelompok suku bangsa atau komunitas wilayah tertentu memiliki mata pencaharian yang khas dibandingkan dengan wilayah lainnya sebagai identitas warganya. Sistem mata pencaharian hidup merupakan sumber kegiatan ekonomi masyarakatnya dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari untuk melangsungkan kehidupannya. Setiap manusia wajib memiliki sistem mata pencaharian demi kesejahteraan hidup di masyarakat serta untuk memiliki kelas atau kedudukan tinggi jika mata pencahariannya cenderung lebih baik. Namun di satu sisi, suatu wilayah tertentu masyarakatnya memiliki mata pencaharian yang masih tergolong sederhana dalam upaya pemenuhan kehidupannya, seperti bertani, berladang, dan beternak atau budidaya.
1.2 Perumusan Masalah
        1. Bagaimana gambaran umum sistem ekonomi Suku Toraja?
        2. Bagaimana gambaran umum sistem mata pencaharian Suku Toraja?
1.3 Tujuan
              1.      Untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Budaya Dasar dari dosen yang bersangkutan, 
              2.      Mengetahui ruang lingkup Sistem mata pencaharian dan sistem ekonomi
              3.      Mengetahui sistem mata pencaharian yang ada di lingkungan Suku Toraja
      1.4 Sistematika Penulisan
                Makalah ini disusun dalam tiga bab, yaitu pendahuluan, Sistem ekonomi Suku Toraja, dan Sistem Mata Pencaharian Suku Toraja. Bab pertama merupakan pendahuluan yang berisi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan, sistematika penulisan. Bab kedua memuat tentang sistem ekonomi Suku Toraja, Pada bab ketiga memuat tentang sistem mata pencaharian Suku Toraja, Pada bagian akhir, simpulan dan daftar pustaka.

           


            BAB II
            SISTEM EKONOMI SUKU TORAJA
 2.1         Sebelum masa Orde Baru, ekonomi Toraja bergantung pada pertanian dengan adanya terasering di lereng-lereng gunung dan bahan makanan pendukungnya adalah singkong dan jagung. Banyak waktu dan tenaga dihabiskan suku Toraja untuk berternak kerbau, babi, dan ayam yang dibutuhkan terutama untuk upacara pengorbanan dan sebagai makanan. Satu-satunya industri pertanian di Toraja adalah pabrik kopi Jepang, Kopi Toraja.
            Dengan dimulainya Orde Baru pada tahun 1965, ekonomi Indonesia mulai berkembang dan membuka diri pada investasi asing. Banyak perusahaan minyak dan pertambangan multinasional membuka usaha baru di Indonesia. Masyarakat Toraja, khususnya generasi muda, banyak yang berpindah untuk bekerja di perusahaan asing. Mereka pergi ke Kalimantan untuk kayu dan minyak, ke Papua untuk menambang, dan ke kota-kota di Sulawesi dan Jawa. Perpindahan ini terjadi sampai tahun 1985.
            Ekonomi Toraja secara bertahap beralih menjadi pariwisata berawal pada tahun 1984. Antara tahun 1984 dan 1997, masyarakat Toraja memperoleh pendapatan dengan bekerja di hotel menjadi pemandu wisata, atau menjual cinderamata. Timbulnya ketidakstabilan politik dan ekonomi  Indonesia . pada akhir 1990-an (termasuk berbagai konflik agama di Sulawesi) telah menyebabkan pariwisata Toraja menurun secara drastis. Toraja lalu dikenal sebagai tempat asal dari kopi Indonesia.  Kopi Arabika ini terutama dijalankan oleh pengusaha kecil.











BAB III
SISTEM MATA PENCAHARIAN SUKU TORAJA
3.1 Ekonomi Toraja secara bertahap beralih menjadi pariwisata berawal pada tahun 1984. Antara tahun 1984 dan 1997, masyarakat Toraja memperoleh pendapatan dengan bekerja di hotel, menjadi pemandu wisata, atau menjual cinderamata. Timbulnya ketidakstabilan politik dan ekonomi Indonesia pada akhir 1990-an (termasuk berbagai konflik agama di Sulawesi) telah menyebabkan pariwisata Toraja menurun secara drastis. Sebagian besar penduduk Tana Toraja adalah petani, sementara tenaga kerja lainnya bergerak di berbagai bidang, antara lain di sektor–sektor : pemerintah, perdagangan, hotel dan restoran, industri pengolahan, bangunan, angkutan, dan komunikasi, bank dan lembaga keuangan, dan industri kerajinan. Sebelum masa Orde Baru, ekonomi Toraja bergantung pada pertanian dengan adanya terasering di lereng-lereng gunung dan bahan makanan pendukungnya adalah singkong dan jagung. Banyak waktu dan tenaga dihabiskan suku Toraja untuk berternak kerbau, babi, dan ayam yang dibutuhkan terutama untuk upacara pengorbanan dan sebagai makanan.Kopi Toraja. Satu-satunya industri pertanian di Toraja adalah pabrik kopi Jepang, Dengan dimulainya Orde Baru pada tahun 1965, ekonomi Indonesia mulai berkembang dan membuka diri pada investasi asing. Banyak perusahaan minyak dan pertambangan Multinasional membuka usaha baru di Indonesia. Masyarakat Toraja, khususnya generasi muda, banyak yang berpindah untuk bekerja di perusahaan asing. Mereka pergi ke Kalimantan untuk kayu dan minyak, ke Papua untuk menambang, dan ke kota-kota di Sulawesi dan Jawa. Perpindahan ini terjadi sampai tahun 1985. Meskipun Toraja pernah mengalami krisis tetapi mereka bisa melewati semuanya dengan membangun di sektor pariwisatanya yang membuat banyak wisatawan mau mengunjungi tempat seperti Toraja ini da bukan itu sama mereka mampu untuk membangun  pendapatan negara karena banyak wisatawan yang ingin melihat kehidupan betapanya sebuah perkampungan atau suku yang masih menyimpan kesederhanaan. Terlindung aman di luar gunung tinggi dan tebing batu granit, inilah tempat dimana  masyarakat Toraja tinggal, di sebuah lembah subur dengan terasering sawah menghijau dan perkebunan kopi yang subur. Inilah salah satu tempat terindah di Indonesia yang menyimpan daya magis dalam kultur extravaganza Tana Toraja serta bebatuan megalitik Lore Lindu. Pesonanya terkuak ketika tengkorak-tengkorak manusia menunjukan kemisteriusannya kepada Anda juga puluhan kerbau dan babi yang pasrah disembelih untuk upacara kematian demi sebuah ritus ‘Orang Mati yang Hidup’ . Melihat situs makam pahat di Lemo, makam goa purba di Londa, menhir di Rante Karassik, dan perkampungan Kete Kesu unik. Semuanya terpeliharanya dalam bingkai adat budaya karena masyarakatnya sangat menghormati leluhur dengan tetap menjaga eksistensi pekuburannya. Dan setelah banyak wisatawan yang datang mata pencarian sekarang bukan hanya dari pertanian dan tenun saja tetapi sekarang sudah maju dengan membuat cinderamata untuk oleh-oleh bagi wisatawan yang datang.










BAB IV
SIMPULAN
Masyarakat Toraja banyak yang memiliki sawah sehingga sebagian besar penduduk Toraja bermata pencaharian sebagai petani. Dalam rumah tangga bagi orang Suku Toraja suami dan isteri sama-sama mencari nafkah, seperti dalam pertanian kalau suami mencangkul disawah adalah kewajiban isteri menanaminya. Sistem mata pencaharian hidup masyarakat Tana Toraja disebut Undaka Katuan , yang bergerak di sektor pertanian. Hal ini disebabkan masih tersedianya lahan pertanian/ perkebunan yang cukup luas, sedangkan sektor lapangan kerja lain yang memungkinkan untuk menyerap tenaga kerja yang banyak dengan latar belakang pendidikan relatif
rendah dapat dikatan masih sedikit. Mata pencaharian hidup di bidang pertanian tersebut dikenal dengan istilah Mukhun Dilitak, yang dapat dibedakan atas ma’palak (berkebun) dan ma’uma (bertani).
Selain mata pencaharian di bidang pertanian, banyak penduduk yang mengusahakan jenis mata pencaharian yang lain seperti peternakan, industri kerajinan rakyat, perdagangan dan karyawan (pemerintah atau swasta). Dalam sektor peternakan jenis hewan ternak yang dipelihara antara kerbau, babi, itik, dan ayam serta ikan mas. Sedangkan kerajinan rakyat, menghasilkan kerajinanukiran pada kayu dan bambu anyaman dari bambu dan daun lontar, tenun, pandai besi, dan lain-lain. Hasil produksi
kerajinan rakyat setempat umumnya dijual dalam bentuk souvenir untuk wisatawan, yang kebanyakan dijajakan di sekitar kawasan objek wisata.





DAFTAR PUSTAKA



Fadhillah,Dheny .2012. Sistem Mata Pencaharian Suku Toraja. http://unj-pariwisata.blogspot.co.id/2012/05/sistem-ekonomi_30.html. 20 November 2015