MENGURAI MASALAH-MASALAH
POLITIK DI INDONESIA SAAT INI
Dengan kekuasaan negara di
tengah-tengah dari seluruh rakyat Indonesia yang multi-budaya, otoritas politik
harus tidak hanya menyederhanakan masalah melalui praktek politik jargon
seperti: bentuk integrasi, keragaman dan hegemonik kekuasaan feodal.
Bahkan, seperti itu atau tidak,
tuntutan perubahan bangsa yang beragam di Indonesia, akan terus menjadi
kebutuhan politik yang sulit bagi kita untuk mengandung.
Masalahnya adalah, model demokrasi
yang menekankan kesadaran pluralitas, menjadi semangat berbasis
egalitarianisme-isi prasyarat dan sangat kompleks. Dengan kata lain, jika kita
akan mempertahankan konsepsi politik negara dalam bentuk wacana integratif atau
kita mengubahnya menjadi bentuk negara-pluralisti seperti yang kita merenungkan
feredartif bentuk negara.
Pada tingkat tersebut yang, di masa
depan ketika kita benar-benar memasuki perubahan bahwa "kita tidak
mengenal". Dalam konteks ini, klaim bahwa Indonesia adalah budaya
kekerasan (budaya kekerasan) adalah klaim politik yang dapat digunakan untuk
membenarkan kembalinya penguasa yang otoriter dan kekerasan negara berikutnya.
Apalagi jika kita melihat keragaman budaya, sebagai modal sosial, maka kita
melihat bahwa hetrogenitas ia menawarkan jalur baru hari yang akan datang akan
memberikan alternatif cara reformasi politik di Indonesia. Meski begitu, di
bawah bias interpretasi penuh semangat yang demokratis dan pluralistik
pembaharuan adalah pilihan yang sangat sulit untuk hidup di negara ini.
Langkah-langkah untuk mengetahui,
meskipun sulit untuk mengatakan, mengapa dan bagaimana demokrasi adalah jalan
curam untuk sebuah prasyarat perubahan, kita dapat menafsirkan kembali
peristiwa perubahan semua sebagai bagian integral untuk terus melakukan yang
buruk untuk membangun kembali, catatan panjang kegagalan bangsa ini mencari
bentuk yang paling ideal. Bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa ramah, sopan,
halus dan lembut mungkin akan hanya menjadi kenangan masa lalu. Indonesia
kenangan perdamaian, akan menjadi bagian integral lanjutan dari harapan
mayoritas bangsa kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar